Sit amet felis. Mauris semper,

Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, ...

Category name clash

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget odio sagittis blandit. ...

Test with enclosures

Here's an mp3 file that was uploaded as an attachment: Juan Manuel Fangio by Yue And here's a link to an external mp3 file: Acclimate by General Fuzz Both are CC licensed. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, ...

Block quotes

Some block quote tests: Here's a one line quote. This part isn't quoted. Here's a much longer quote: Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. In dapibus. In pretium pede. Donec molestie facilisis ante. Ut a turpis ut ipsum pellentesque tincidunt. Morbi blandit sapien in mauris. Nulla lectus lorem, varius aliquet, ...

Contributor post, approved

I'm just a lowly contributor. My posts must be approved by the editor.Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget odio sagittis blandit. Maecenas at ...

Posted by Belajar Aktual Literatif dan Integratif - - 0 komentar


Indonesia merupaban negara yang rowan terhadap tsunami, terutama bepulauan yang berhadapan langsung dengan pertemuan lempeng, antara lain barat Sumatra, selatan Jawa, Nusa Tenggara, utara Papua, Sulawesi dan Maluku, serta timur Kalimantan. Tsunami di Indonesia pada umumnya adalah tsunami lokal, di mana waktu antara terjadinya gempa bumi dan datangnya gelombang tsunami antara 20 sampai dengan 30 menit. Tsunami merupakan gelombang pasang yang sangat besar abikat gempa yang terjadi di dasar laut. Tsunami mampu meratakan daratan di sebitarnya dan menimbulkan banyak borban. Gelombang biasa secara normal dihasilkan dari tiupan angin di atas permubaan air laut. Pergeraban air laut barena gelombang ini jarang mencapai kedalaman 166 meter di bawah permukaan laut dan hanya memiliki kecepatan kurang dari 96 bm/jam. Sebaliknya, tsunami mencakup geraban air hingga ke dasar laut dan kecepatannya bisa mencapai lebih dari 800 km/jam.
DEFINISI TSUNAMI
Tsunami berasal dari bahasa Jepang, yaitu kata tsu yang berarti pelabuhan dan kata nami yang artinya gelombang. Secara keseluruhan, tsunami berarti gelombang besar di pelabuhan. Gelombang tsunami atau gelombang laut seismik adalah gelombang air laut yang datang secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kerusakan, erosi, dan korban jiwa pada kawasan di pesisir pantai dan kepulauan. Gelombang tsunami atau gelombang laut seismik adalah gelombang air laut yang datang secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kerusakan, erosi, dan korban jiwa pada kawasan di pesisir pantai dan kepulauan. Peristiwa ini disebabkan oleh gempa bumi bawah laut, longsor tanah di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, atau hantaman meteor yang jatuh ke laut.
Gelombang tsunami kadang disebut juga gelombang pasang meskipun tidak disebabkan oleh pergerakan pasang. Kedua gelombang tersebut sangat berbeda. Untuk mengetahui perbedaannya, maka harus diketahui karakteristik dari gelombang tsunami. Berikut karakteristik gelombang tsunami.
Indonesia terletak pada pergeseran lempeng Mediterania dan Sirkum Pasifik sehingga sering terjadi gempa tektonik yang dapat mengakibatkan terjadinya tsunami. Di Indonesia daerah yang rawan terhadap tsunami terutama adalah kepulauan yang berhadapan langsung dengan pertemuan lempeng.
SIFAT-SIFAT GELOMBANG TSUNAMI
Secara umum gelombang tsunami mempunyai karakteristik antara lain:
a.  Kecepatan gelombang tsunami berdasarkan kedalaman laut
Apabila dibandingkan dengan gelombang samudra yang lain, gelombang tsunami sangat berbeda. Gelombang samudra terjadi karenatiupan angin di atas permukaan lautsehingga hanya mempengaruhi permukaan samudra. Gelombang ini jarang mencapai di bawah kedalaman 166 m, bahkan saat badai besar sekalipun. Sedangkan tsunami gerakan airnya sampai ke dasar laut sehingga kecepatannya dipengaruhi oleh kedalaman laut.
b.  Gelombang tsunami dapat melaju dengan sangat cepat
Gelombang biasa yang disebabkan oleh angin tidak pernah bergerak lebih dari 96 km/jam dan biasanya lebih lambat. Sedangkan gelombang tsunami dapat melaju secepat pesawat terbang, yaitu 800 km/jam (setara dengan kecepatan pesawat jet) pada perairan dalam cekungan samudra. Gerakan gelombang tersebut hampir tidak dapat dirasakan efeknya oleh kapal laut saat melintas air dalam.
c.  Memiliki panjang gelombang yang besar
Gelombang angin jarang yang memiliki panjang lebih dari 333 m antar puncaknya, tetapi gelombang tsunami sering mencapai panjang 160 km antarpuncaknya. Dengan ketinggian 0,5 atau 1 meter menyebar lebih dari 160 km, lereng tsunami yang terbesar sekalipun tidak akan dapat dilihat dari kapal atau pesawat.
d.  Peristiwa tsunami dapat terdiri atas sepuluh gelombang atau leoin
Gelombang tersebut membentuk "rangkaian gelombang tsunami" yang masing-masing gelombang berurutan satu sama lain, dengan selang antara 5 sampai dengan 90 menit. Merupakan suatu anggapan umum yang salah bahwa hanya ada satu gelombang raksasa dalam sebuah tsunami.
e.   Kecepatan gelombang tsunami mengalami penurunan saat memasuki air dangkal tetapi ketinggiannya bertambah
f.   Ketinggian gelombang tsunami dipengaruhi oleh bentuk pantai dan kedalaman air pantai. Gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian 30 - 50 meter.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TSUNAMI
Gelombang tsunami yang terjadi dapat disebabkan oleh faktor yaitu:
a. Gempa bumi
Sebagian besar terjadinya tsunami disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik akibat gempa bumi di dasar samudra. Pergerakan lempeng tersebut mengakibatkan patahan yang terdorong ke atas atau turun. Akibatnya air laut tiba-tiba terdorong ke atas bila permukaan samudra naik atau tiba-tiba tersedot jika permukaan samudra turun sehingga menyebabkan terjadinya gelombang tsunami.
Gempa bumi yang menyebabkan tsunami, biasanya terjadi di palung-palung besar di samudra, di mana di tempat-tempat tersebut lempeng-lempeng tektonik saling bertabrakan dan saling menindih satu sama lainnya. Gerakan vertikal pada kerak bumi yang mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subducts, di mana lempeng samudra menelusup ke bawah lempeng benua.
Pada lempeng yang berhenti bergerak dikenal dengan celah seismik, tetapi tempat seperti ini justru berbahaya karena kekuatan di celah ini terus berkumpul dan semakin besar. Akibatnya terjadi tekanan yang menyebabkan gempa bumi yang besar ketika energi itu lepas, dan menimbulkan tsunami yang besar. Gelombang tsunami 90% disebabkan oleh gempa bumi di dasar laut.
Dari catatan, kebanyakan tsunami terjadi di Samudra Pasifik dan daerah pinggiran Cekungan Pasifik menjadi daerah geologis paling aktif di bumi. Pada tahun 1960, sebuah gempa di dekat pesisir Cile menyebabkan tsunami yang menghancurkan daerah sepanjang pantai Cile, tapi juga melintas sampai 12.500 km Samudra Pasifik. Gelombang tersebut menyerang kepulauan Hawaii 15 jam kemudian.
b. Tanah longsor
Salah satu penyebab tsunami adalah tanah longsor, kejadian tersebut dapat terjadi di atas permukaan air laut yang masuk ke dalam laut, atau tanah longsor yang terjadi di bawah permukaan air laut. Tanah longsor dapat disebabkan oleh badai, gempa bumi, hujan, atau penumpukan sedimen secara terus-menerus pada lereng. Lereng curam di bawah laut yang berada di atas~ ngarai bawah laut dapat menjadi tempat terjadinya tanah longsor penyebab tsunami. Pada tahun 1929, tsunami di kepulauan Grand Banks, kemungkinan besardisebabkan oleh longsor bawah laut dalam skala besar di paparan benua.
c. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi yang ada di tengah lautan dapat menyebabkan gelombang tsunami meskipun jarang terjadi, tetapi akibatnya dapat sangat mengerikan. Tsunami vulkanik ini dapat mengakibatkan banyak korban jiwa karena jauhnya jarak yang dilalui tsunami dan kerusakan yang ditimbulkan oleh tsunami sepanjang jalur yang dilaluinya. Hal ini terjadi pada tahun 1883 di mana pulau vulkanik Krakatau di Indonesia meletus secara dahsyat. Kekuatan letusan tersebut sekitar 20 km2 (5 mil3) dan pulau (permukaan gunung) dan abu vulkanis jatuh di wilayah seluas 500.000 km2 (310.500 mil2), sedangkan gelombang tsunami, setinggi lebih dari 30 m menelan kepulauan di sekitarnya dan menelan korban 36.000 orang yang tinggal di daerah tepi pantai.
TANDA-TANDA TERJADINYA TSUNAMI
Ketika akan terjadi tsunami, alam pun juga menunjukkan gejala-gejala yang berbeda dari biasanya. Dengan adanya gejala-gejala alam tersebut hendaknya menjadi peringatan kepada kita agar waspada dan siaga untuk menyelamatkan diri dari bahaya yang ditimbulkan oleh tsunami.
Berikut adalah beberapa tanda datangnya tsunami.
1.        Terjadi gempa bumi di tengah laut dengan kekuatan yang besar.
2.        Permukaan air pantai tiba-tiba surut.
3.        Munculnya ombak yang kuat tidak seperti biasanya.
4.        Terdengar suara gemuruh/ledakan dari tengah laut.
5.        Tercium bau garam yang menyengat.
6.        Adanya gelombang tepi.
Gelombang tepi merupakan gelombang-gelombang kecil yang sampai ke pantai. Gelombang tepi tersebut merupakan awal dari gelombang-gelombang tsunami yang besar. Hal tersebut dapat dipelajari dari kejadian gempa bumi 7,1 skala Ricther tanggal 25 April 1992 di pantai California bagian utara, dekat Tanjung Mendocino yang mengakibatkan gelombang tsunami yang diawali dengan adanya gelombang tepi.
Menurut Amien Widodo berdasarkan pengalaman-pengalaman tsunami sebelumnya, tanda-tanda alam yang muncul sebelum tehjadi tsunami, antara lain:
1.             Terdengar suara gemuruh yang terjadi akibat pergeseran lapisan tanah. Suara ini bisa didengar dalam radius ratusan kilometer seperti yang terjadi saat gempa dan tsunami di Pangandaran.
2.             Jika pusat gempa berada di bawah permukaan laut pada kedalaman dangkal dan kekuatan lebih dari 6 skala Richter, perlu diwaspadai adanya tsunami.
3.             Jangka waktu sapuan gelombang tsunami di pesisir bisa dihitung berdasarkan jarak episentrumnya dengan pesisir.
4.             Garis pantai dengan cepat surut karena gaya yang ditimbulkan pergeseran lapisan tanah. Surutnya garis pantai ini bisa terjadi cukup jauh.
5.             Karena surutnya garis pantai, tercium bau-bau yang khas, seperti bau amis, dan kadang bau belerang.
6.             Untuk wilayah yang memiliki jaringan pipa bawah tanah, terjadi kerusakan jaringan-jaringan pipa akibat gerakan permukaan tanah.
7.             Dalam sejumlah kasus, perilaku binatang juga bisa dijadikan peringatan dini terjadinya tsunami. Sesaat sebelum tsunami di Aceh, ribuan burung panikdan menjauhi pantai, sedangkan gajah-gajah di Thailand gelisah dan juga menjauhi pantai.

PROSES TERJADINYA TSUNAMI
Gelombang tsunami adalah gelombang lautyang kuatsampai menyebabkan airlauttumpah ke daratan. Biasanya kemunculan ombak atau gelombang dimulai dari lautan lepas dan terbuka Gelombang tsunami terjadi saat energi vertikal dari gempa bumi mengguncang dasar laut sampai beberapa meter dan mengakibatkan keseimbangan air yang berada di atasnya terganggu. Gangguan keseimbangan tersebut memicu aliran energi air laut sampai beberapa ratus kilometer kubik air. Gelombang besar tersebut bergerak ke lautan dan menjauh dari episenter (pusat gempa). Saat memasuki perairan dangkal, kecepatan gelombang tsunami melambat tetapi tinggi gelombangnya bertambah seperti dinding air yang bersifat merusak dan mengancam kehidupan.Tinggi gelombang tsunami ketika mencapai pantai sangat dipengaruhi oleh kontur dasar laut di sekitar pantai tersebut, sedangkan jauhnya limpasan tsunami ke arah darat sangat dipengaruhi oleh topografi dan penggunaan lahan di wilayah pantai yang bersangkutan.


FENOMENA ALAM DALAM PERISTIWA TSUNAMI
Berdasarkan pengamatan sebelum atau selama tsunami berlangsung terdapat fenomena alam 1 yang menyerupai peristiwa tsunami tersebut, antara lain:
a.  Adanya gelombang bunyi
Dikatakan bahwa gempa di dasar samudra dapat menyebabkan gelombang tsunami. Hidrofon yang diletakkan di bawah air dapat digunakan untuk menentukan bunyi yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Berdasarkan penelitian temyata pada frekuensi tertentu (10 - 35 Hz) kekuatan T-phase dapat untuk mengukur kejadian seismik gempa bumi. Gempa bumi yang dapat menimbulkan tsunami menghasilkan gelombang T-phase yang sangat keras dibandingkan dengan gempa yang tidak menimbulkan tsunami.
b.  Tampak cahaya
Menurut Dr. CD. Mobley, seorang ahli di bidang efek optik dan air memperkirakan terbentuknya cahaya seperti terbentuknya "cakar kucing" (a cat's paco) di permukaan air. Pada hari yang cerah, cakar kucing tersebut tampak lebih gelap dari air yang belum terpengaruh permukaan air memantulkan cahaya langit biru yang lebih tua. Adanya cahaya saat terjadinya gelombang tsunami dapat dibuktikan dengan contoh kejadian di bawah ini:
Pada tanggal 3 Maret 1993, suatu cahaya yang kuat tampak terpancar dari permukaan air ketika gelombang tsunami menghantam dekat Teluk Kamalshi.
c.  Gelombang tepi
Gelombang tepi merupakan gelombang-gelombang kecil yang sampai ke pantai. Gelombang tepi tersebut merupakan awal dari gelombang-gelombang tsunami yang besar. Hal tersebut dapat dipelajari dari kejadian gempa bumi 7,1 skala ricther tanggal 25 April 1992 di pantai California bagian utara, dekat Tanjung Mendocino yang mengakibatkan gelombang tsunami yang diawali dengan adanya gelombang tepi.


DAMPAK TSUNAMI
Daerah yang memiliki risiko paling tinggi terkena dampak tsunami adalah yang berjarak kuraiig dari 7 km di atas permukaan laut dan 1,6 km dari garis pantai. Tsunami dapat menjadi ancaman serius terhadap jiwa dan harta benda manusia. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi bisa diakibatkan karena hantaman.air maupun material yang terbawa oleh gelombang tsunami. Bahaya yang seringkali mengiringi bencana tsunami adalah banjir, pencemaran air, kebakaran karena bocornya pipa gas, rusaknya infrastruktur umum, dan hancurnya bangunan-bangunan di sekitar pantai. Dalam waktu yang cukup singkat, tsunami dapat memporak-porandakan daerah yang diterjangnya sebagaimana yang telah terjadi di pelabuhan Sanriku (Jepang) akibat gempa besar yang menewaskan 22.000 orang serta merusak pantai timur Honshu sepanjang 280 km (1896) dan lautan bagi'an selatan Jawa yang memusnahkan rumah-rumah di pesisir pantai selatan Jawa mengakibatkan korban meninggal sekurang-kurangnya 105 orang (2006).
SISTEM PERINGATAN DINI TSUNAMI
Sistem Peringatan Dini (SPD) tsunami adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mendeteksi tsunami dan kemudian memberikan peringatan untuk mencegah jatuhnya korban. Sistem ini umumnya terdiri dari dua bagian penting, yaitu jaringan sensor untuk mendeteksi tsunami serta infrastruktur jaringan komunikasi untuk memberikan peringatan dini adanya bahaya tsunami kepada wilayah yang terancam agar proses evakuasi dapat dilakukan secepat mungkin. Terdapat dua jenis SPD tsunami, yaitu SPD tsunami internasional dan SPD tsunami regional.
Gelombang tsunami memiliki kecepatan antara 500 hingga 1.000 km/jam (sekitar 0,14-0,28 kilometer per detik) di perairan terbuka, sedangkan gempa bumi dapat dideteksi dengan segera karena getaran gempa memiliki kecepatan sekitar 4 kilometer per detik (14.400 km/jam). Getaran gempa yang lebih cepat dideteksi daripada gelombang tsunami memungkinan dibuatnya peramalan tsunami, sehingga peringatan dini dapat segera diumumkan kepada wilayah yang terancam bahaya. Peringatan dini yang diberikan berdasarkan perhitungan gelombang gempa hanya dapat dipertimbangkan sebagai sekadar peringatan biasa saja. Agar lebih tepat, gelombang tsunami harus dipantau langsung di perairan terbuka sejauh mungkin dari garis pantai dengan menggunakan sensor dasar laut secara real time.
Terdapat beberapa daerah seperti Jepang dan Hawai, Amerika Serikat yang mengggunakan satelit untuk memantau tanda-tanda terjadinya tsunami dan memiliki prosedur evakuasi untuk ■ menangani bahaya tsunami. Di Hawai, sistem yang pertama kali diujikan adalah menggunakan perekam tekanan dasar yang menggunakan buih sebagai alat komunikasinya dan dapat digunakan untuk mendeteksi gelombang yang tidak bisa terdeteksi oleh manusia di laut yang dalam. Setelah itu, muncul Pasific Tsunami Warning Center dengan sistem yang lebih canggih, yang dihubungkan ke jaringan data dan peringatan internasional dengan beranggotakan 26 negara. Sistem tersebut mampu mengkaji potensi gempa bumi yang dapat mengakibatkan terjadinya tsunami dan isu peringatan seputar tsunami.
Di Samudra Pasifik paling sering terjadi tsunami karena gempa bumi atau letusan sering terjadi di sana. Pusat peringatan tsunami internasional (International Tsunami Warning Center) didirikan di Hawaii untuk memantau terjadinya gempa bumi di sekitar Samudra Pasifik dan mengeluarkan peringatan kapan tsunami akan terjadi. Jika gempa bumi dianggap cukup besar untuk menimbulkan tsunami, tempat-tempat di sekitar Samudra Pasifik dalam status waspada dan peringatan dikeluarkan. Stasiun pasang di sekitar pantai juga memantau kedatangan tsunami. Daerah pesisir paling dekat lokasi gempa bumi atau letusan adalah daerah yang paling menderita akibat tsunami. Gelombang akan menghantam daerah ini dengan cepat sehingga tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah tsunami. Penduduk di sekitar Samudra Pasifik telah memiliki rencana pengungsian darurat bila peringatan tsunami dikeluarkan. Pada tahun 1964 contohnya, sebuah gempa bumi yang terjadi di pesisir Alaska, menimbulkan tsunami yang menyerang beberapa kota. Saat berita mengenai tsunami disebarluaskan, orang-orang di beberapa daerah pesisir diberi peringatan dan diungsikan ke tempat-tempat aman.
USAHA ANTISIPASI DAN PENANGULANGAN DAMPAK TSUNAMI
1. Antisipasi sebelum terjadi tsunami
a.       Mengetahui berapa persis ketinggian daerah yang ditempati.
b.      Mengetahui rute untuk melarikan diri.
c.       Memanfaatkan sistem peringatan dini tsunami yang berpusat pada BMKG di Jakarta.
2.   Penanggulangan saat terjadi tsunami
a.       Jika sedang berada di pantai, segera meninggalkan pantai menuju ke tempat yang lebih tinggi atau lokasi yang lebih aman.
b.      Mengikuti rute evakuasi ke tempat yang telah disediakan pemerintah.
c.       Jika tidak memungkinkan, mencari bangunan yang bertingkat yang bertulang baja.
d.      Jika memungkinkan, menggunakan jaket/jas hujan dan memastikan tangan bebas dari apa pun.
e.       Tidak beranjak dari tempat yang aman sehingga keadaan benar-benar aman.
3.   Penanggulangan setelah terjadi tsunami
a.       Menggunakan media massa untuk mengetahui informasi atau perkembangan dari pemerintah.
b.      Memeriksa keadaan diri sendiri dan orang lain di sekitar, memberikan pertolongan pertama jika ada yang terluka.
c.       Menjauhi bangunan-bangunan jika air masih menggenang.
d.      Menggunakan perlengkapan pelindung saat akan memeriksa rumah dan berhati-hati.




[ Read More ]

Posted by Belajar Aktual Literatif dan Integratif - - 0 komentar


  1. Pergantian siang dan malam

    Permukaan bumi yang sedang menghadap matahari mengalami siang. Sebaliknya permukaan bumi yang membelakangi matahari mengalami malam. Akibat rotasi bumi, permukaan bumi yang menghadap dan membelakangi matahari berganti secara bergantian. Ini adalah peristiwa siang dan malam. Karena periode peredaran semu harian matahari 24 jam, maka panjang siang atau malam rata-rata 12 jam. Panjang periode siang atau malam hari di khatulistiwa hampir sama sepanjang tahun, yaitu berlangsung selama 12 jam. Kadang-kadang ada perbedaan sedikit yaitu panjang siang tidak sama dengan panjang malam. Suatu waktu panjang siang lebih besar dari 12 jam, dan ini berarti panjang malam hari kurang dari 12 jam. Perbadaan ini menjadi lebih besar untuk tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa (misalnya di daerah lintang dan kutub).

     
  2. Perbedaan waktu berbagai tempat dimuka bumi


    Seluruh permukaan bumi dibagi-bagi menurut jaring-jaring derajat. Jaring-jaring derajat itu dinamakan garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis yang sejajar dengan garis tengah khatulistiwa,sedang garis bujur adalah garis yang sejajar dengan garis tengah kutub. Arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya, yakni dari barat ke timur. Itulah sebabnya matahari selalu terbit di timur terbenam di barat. Orang-orang yang berada di daerah timur akan mengamati matahari terbit dan matahari terbenam lebih cepat dari pada daerah yang berada di sebelah barat. Wilayah yang berada pada sudut 15 0 lebih ke timur akan mengamati matahari terbit lebih cepat satu jam.

    Namun, ada waktu yang berlaku secara international yang disebut waktu GMT (Greenwich Mean Time ) sebagai waktu pangkal yang berada pada garis bujur nol derajat yang melalui kota Greenwich di London. Sebagai contoh Indonesia memiliki tiga bujur standar yaitu 1050, 1200, 1350 Bujur Timur, dengan demikian waktu lokalnya berturut-turut adalah waktu Greenwich ditambah 7 jam, 8 jam, dan 9 jam. Jika letak bujur standar itu disebelah barat bujur nol, maka waktunya dikurangi, dan jika letak bujur standar itu di sebelah timur bujur nol, maka waktunya bertambah
    .

     
  3. Gerak semu harian bintang


    Bintang-bintang (termasuk matahari) yang tampak bergerak sebenarnya tidak bergerak. Akibat rotasi bumi dari arah barat ke timur, bintang-bintang tersebut tampak bergerak dari timur ke barat. Rotasi bumi tidak dapat kita saksikan, yang dapat kita saksikan adalah peredaran matahari dan benda-benda langit melintas dari timur ke barat. Oleh karena itu kita selalu menyaksikan matahari terbit disebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Pergerakan dari timur ke barat yang tampak pada matahari dan benda-benda langit ini dinamakan gerak semu harian bintang. Karena gerak semu ini dapat di amati setiap hari, maka disebut gerak semu harian.

    Waktu yang diperlukan bintang untuk menempuh lintasan peredaran semunya adalah 23 jam 56 menit atau satu hari bintang. Periode peredaran semu harian matahati dan bulan tidak 23 jam 56 menit. Satu hari matahari tepat 24 jam sedang satu hari bulan lebih lambat lagi yaitu 24 jam 50 menit, hal ini disebabkan karena kedudukan bintang sejati di langit selalu tetap. Matahari memiliki periode semu harian yang berbeda akibat revolusi, sedangkan bulan sebagai satelit bumi memiliki peredaran bulanan mengitari bumi.

     

D.
Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi

Rotasi bumi juga menyebabkan penggembungan di khatulistiwa dan pemapatan di kedua kutub bumi. Selama bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair kemudian menjadi padat, Bumi berotasi terus pada porosnya. Ini menyebabkan menggebungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi sehingga seperti keadaannya sekarang. Karena percepatan gravitasi benbanding terbalik dengan kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-tempat di kutub lebih besar daripada disekitar khatulistiwa.

Cuaca dan Iklim

Apakah yang dimaksud dengan cuaca dan iklim? Dan apa saja unsur-unsur dari cuaca itu? Untuk mengetahui jawaban dari kedua pertanyaan tersebut, mari kita bahas secara bersama-sama tentang cuaca dan iklim serta unsur-unsurnya.
Yang dimaksud dengan cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui prakiraan cuaca yang dikembangkan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Departemen Perhubungan. Untuk negara-negara yang sudah maju perubahan cuaca sudah diumumkan setiap jam dan sangat akurat (tepat).
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (± minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Iklim dapat terbentuk karena adanya:
  1. Rotasi dan revolusi bumi sehingga terjadi pergeseran semu harian matahari dan tahunan; dan
  2. Perbedaan lintang geografi dan lingkungan fisis. Perbedaan ini menyebabkan timbulnya penyerapan panas matahari oleh bumi sehingga besar pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi. Perhatikan pada gambar berikut ini.

Gambar 3: Jenis hewan yang tahan terhadap iklim panas

Gambar 4: Jenis hewan yang tahan terhadap iklim dingin
Pada gambar 3 di atas dapat Anda lihat bahwa di daerah iklim panas seperti di gurun hanya dapat hidup jenis hewan yang tahan terhadap panas, misalnya unta. Begitu pula di daerah beriklim dingin seperti di kutub hanya jenis hewan yang tahan dingin saja yang dapat hidup, misalnya beruang kutub atau burung pinguin.
Perlu Anda ketahui pula bahwa ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi.
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau wilayah, yaitu: suhu atau temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, dan curah hujan. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas unsur-unsur tersebut.
a.Suhu atau Temperatur Udara
Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer. Alat untuk mengukur suhu atau temperatur udara atau derajat panas disebut Thermometer. Biasanya pengukuran suhu atau temperatur udara dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Udara timbul karena adanya radiasi panas matahari yang diterima bumi. Tingkat penerimaan panas oleh bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Sudut datang sinar matahari, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan bumi dengan arah datangnya sinar matahari. Makin kecil sudut datang sinar matahari, semakin sedikit panas yang diterima oleh bumi dibandingkan sudut yang datangnya tegak lurus.
  • Lama waktu penyinaran matahari, makin lama matahari bersinar, semakin banyak panas yang diterima bumi.
  • Keadaan muka bumi (daratan dan lautan), daratan cepat menerima panas dan cepat pula melepaskannya, sedangkan sifat lautan kebalikan dari sifat daratan.
  • Banyak sedikitnya awan, ketebalan awan mempengaruhi panas yang diterima bumi. Makin banyak atau makin tebal awan, semakin sedikit panas yang diterima bumi.
Bagaimanakah dengan persebaran suhu atau temperatur udara? Persebaran suhu atau temperatur udara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu persebaran horizontal dan vertikal. Untuk lebih jelasnya silakan Anda simak uraian dari masing-masing persebaran tersebut berikut ini.
1)Persebaran suhu atau temperatur udara horizontal.
Suhu atau temperatur udara di permukaan bumi untuk berbagai tempat tidak sama. Untuk mempermudah membandingkannya, maka dibuat peta isotherm. Isotherm yaitu garis khayal dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai suhu atau temperatur udara rata-rata sama. Persebaran horizontal secara tidak teratur dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya, misalnya perbedaan suhu atau temperatur udara daratan dan lautan.

Ada berbagai macam isotherm, yaitu isotherm bulan Januari, isotherm bulan Juli, dan isotherm tahunan. Perhatikan gambar berikut ini.

a. Pada bulan Januari

b. Pada bulan Juli

Gambar 5:
Persebaran suhu atau temperatur udara secara horizontal
Untuk lebih jelasnya silakan Anda simak uraian dari masing-masing isotherm berikut ini.
  • Isotherm bulan Januari, yaitu tempat-tempat yang terdingin di belahan bumi utara karena pada waktu itu matahari berada di belahan bumi selatan. Contoh daerah yang terdingin antara lain Siberia dan Greenland, sedangkan daerah yang terpanas antara lain Afrika Selatan dan Argentina. Coba Anda cari daerah-daerah tersebut pada peta atau atlas.
  • Isotherm bulan Juli, yaitu daerah-daerah yang terdingin di belahan bumi selatan seperti Australia Utara, dan daerah terpanas di belahan bumi utara seperti Arab Persia.
  • Isotherm tahunan, yaitu garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama temperatur rata-ratanya dalam satu tahun. Daerah ini berada di sebelah utara dan selatan equator/khatulistiwa (22°LU/LS), yaitu dari Meksiko, Venezuela, Sahara, dan Dakan.
2)Persebaran suhu atau temperatur udara vertikal
Semakin naik suhu atau temperatur udara akan semakin turun. Secara umum, setiap naik 100 meter, suhu atau temperatur udara turun 0,5°C. Ketentuan ini tergantung pada letak dan ketinggian suatu tempat. Adanya perairan, seperti selat dan laut sangat besar peranannya pada pengendalian suhu atau temperatur, sehingga tidak terjadi perbedaan suhu terendah dan suhu tertinggi yang sangat besar. Perhatikan gambar persebaran suhu atau temperatur udara berikut ini.

Dengan bervariasinya persebaran suhu atau temperatur udara baik secara horizontal maupun vertikal, maka dapat terjadi gejala-gejala cuaca, kabut, dan awan.


Gambar 6 : Persebaran suhu atau temperatur udara secara vertikal
b.Tekanan Udara
Selain suhu atau temperatur udara, unsur cuaca dan iklim yang lain adalah tekanan udara. Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya berat dari lapisan udara. Besarnya tekanan udara di setiap tempat pada suatu saat berubah-ubah. Makin tinggi suatu tempat dari permukaan laut, makin rendah tekanan udaranya. Hal ini disebabkan karena makin berkurangnya udara yang menekan.
Besarnya tekanan udara diukur dengan barometer dan dinyatakan dengan milibar (mb). Barometer terdiri dari berbagai macam. Coba Anda perhatikan pada gambar di bawah ini.


Gambar 7: Macam-macam Barometer
Dari gambar di atas hanya 3 jenis barometer yang biasa digunakan, yaitu:
  1. Barometer air raksa, yang menggunakan skala milimeter air raksa (mm Hg). Barometer ini diciptakan oleh Torriceli (1643).
  2. Barometer Aneroid, yang menggunakan skala milibar (mb).
  3. Barograf, yaitu barometer yang secara otomatis mencatat sendiri tekanan udara setiap saat dalam jangka waktu tertentu dalam barogram dengan menggunakan skala milibar (mb).
Tekanan udara dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1) Tekanan udara tinggi, lebih dari 1013 mb.
2) Tekanan udara rendah, kurang dari 1013 mb.
3) Tekanan di permukaan laut, sama dengan 1013 mb.

Garis khayal dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama disebut isobar. Coba Anda perhatikan garis-garis isobar yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama pada gambar 8.

Gambar 8: Garis-garis Isobar
c.Angin
Angin merupakan salah satu unsur cuaca dan iklim. Apa yang dimaksud dengan angin? Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah.

Ada beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui tentang angin, yaitu meliputi:
1) Kecepatan Angin
Kecepatan angin dapat diukur dengan suatu alat yang disebut Anemometer. Perhatikan gambar berikut ini.


Gambar 9: Alat Pengukur Kecepatan Angin
Kecepatan angin dapat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:
  1. Besar kecilnya gradien barometrik.
    Gradien Barometrik, yaitu angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara melalui dua garis isobar pada garis lurus, dihitung untuk tiap-tiap 111 km (jarak 111 km di equator 1( atau 1/360 x 40.000 km = 111 km). Menurut hukum Stevenson bahwa kecepatan angin bertiup berbanding lurus dengan gradien barometriknya. Semakin besar gradien barometriknya, semakin besar pula kecepatannya.
  2. Relief Permukaan Bumi
    Angin bertiup kencang pada daerah yang reliefnya rata dan tidak ada rintangan. Sebaliknya bila bertiup pada daerah yang reliefnya besar dan rintangannya banyak, maka angin akan berkurang kecepatannya.
  3. Ada Tidaknya Tumbuh-tumbuhan
    Banyaknya pohon-pohonan akan menghambat kecepatan angin dan sebaliknya, bila pohon-pohonannya jarang maka sedikit sekali memberi hambatan pada kecepatan angin.
  4. Tinggi dari Permukaan Tanah
    Angin yang bertiup dekat dengan permukaan bumi akan mendapatkan hambatan karena bergesekan dengan muka bumi, sedangkan angin yang bertiup jauh di atas permukaan bumi bebas dari hambatan-hambatan.
2) Kekuatan Angin
Kekuatan angin ditentukan oleh kecepatannya, makin cepat angin bertiup maka makin tinggi/besar kekuatannya. Pada tahun 1804 Beaufort seorang Laksamana Inggris telah membuat daftar kekuatan dan kecepatan angin yang digunakannya untuk pelayaran. Daftar tersebut kini masih tetap digunakan secara internasional.

Untuk lebih jelasnya silakan Anda perhatikan tabel 2 berikut ini.

Tabel 2: Skala Beaufort
3) Arah Angin
Menurut seorang ahli meteorologi bangsa Belanda yang bernama Buys Ballot mengemukakan hukumnya yang berbunyi: Udara mengalir dari daerah maksimum ke daerah minimum. Pada belahan utara bumi, udara/angin berkelok ke kanan dan di belahan selatan berkelok ke kiri.

Pembelokan arah angin terjadi karena adanya rotasi bumi dari barat ke timur dan karena bumi bulat. Dalam mempelajari cuaca, diantaranya perlu mengetahui arah angin. Arah angin dapat diketahui melalui arah baling-baling angin. Untuk lebih jelasnya silakan Anda perhatikan gambar 10 di bawah ini.

Gambar 10: Alat Penunjuk Arah Angin
4) Macam-macam Angin
Tahukah Anda ada berapa golongan angin? Untuk mengetahuinya, mari kita ikuti uraian berikut. Angin dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu:

  • Angin tetap, yaitu angin yang arah tiupnya tetap sepanjang tahun, seperti:
    • angin passat, yaitu angin yang bertiup terus menerus dari daerah maksimum subtropis utara dan selatan (30° - 40°) menuju ke minimum khatulistiwa.
    • angin barat, yaitu angin antipassat (angin yang berhembus di atas angin passat pada ketinggian (30 km dan arahnya berlawanan dengan angin passat).
    • angin timur, yaitu angin yang bertiup dari kedua daerah maksimum kutub menuju daerah minimum subpolar (lintang 66 1/2°C LU dan LS°.
  • Angin periodik. Angin ini dibagi menjadi:
    • Angin periodik harian meliputi angin darat dan angin laut; angin gunung dan angin lembah.
    • Angin periodik setengah tahunan, disebut juga dengan angin muson (musim).
  • Angin lokal, yaitu angin yang bertiup pada daerah tertentu dan waktu tertentu. Misalnya : angin kumbang, angin fohn, angin brubu, angin bahorok, angin gending, dan lain-lain.
e.Curah Hujan
Apakah yang dimaksud dengan curah hujan? Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain Gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan.

Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1) Bentuk medan atau topografi;
2) Arah lereng medan;
3) Arah angin yang sejajar dengan garis pantai; dan
4) Jarak perjalanan angin di atas medan datar.

Hujan adalah butiran-butiran air yang dicurahkan dari atmosfer turun ke permukaan bumi. Sedangkan garis yang menghubungkan tempat-tempat di peta yang mendapat curah hujan yang sama disebut isohyet.
Berdasarkan butiran yang dicurahkan dan asal terjadinya, hujan dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu:
  • Berdasarkan butiran-butiran yang dicurahkan, hujan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
    • Hujan gerimis atau drizzle. Hujan ini mempunyai diameter butiran-butiran kurang dari 0,5 mm.
    • Hujan salju atau snow. Hujan salju terdiri dari kristal-kristal es yang temperaturnya berada di bawah titik beku.
    • Hujan batu es. Hujan ini berbentuk curahan es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku.
    • Hujan deras atau rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang temperaturnya di atas titik beku dan butirannya sebesar 7 mm.
  • Berdasarkan asal terjadinya, hujan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
    • Hujan front, yaitu terjadi karena pertemuan dua jenis udara yang berbeda temperatur, yakni udara panas/lembab dengan udara dingin sehingga berkondensasi dan turun hujan.
    • Hujan konveksi atau hujan zenith, yaitu terjadi karena arus konveksi yang menyebabkan uap air di khatulistiwa naik secara vertikal, karena pemanasan air laut terus menerus lalu mengalami kondensasi dan turun sebagai hujan.
    • Hujan orografi atau hujan gunung, yaitu terjadi dari udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan berkondensasi dan turun sebagai hujan.
    • Hujan buatan, yaitu dibuat dengan cara menggunakan garam-garaman untuk merangsang awan hingga uap air di udara den menjadi air dan turun sebagai hujan gan ketinggian 3000 kaki lebih cepat berkondensasi menjadi air dan turun sebagai hujan.
Rotasi Bumi
Minggu, 08 Nopember 2009
Karakter Bumi yang menciptakan siang dan malam.

Perputaran itu disebut rotasi atau diartikan sebagai perputaran bumi pada poros/sumbunya. Sumbu Bumi itu terbentang dari utara-selatan (garis tegak dan sedikit miring ke kanan). Garis utara-selatan Bumi tidak berhimpitan seperti pada sumbu globe (bola dunia) yang terdapat di ruang kelas kamu. Rotasi Bumi dari arah barat ke timur. Arahnya persis sama dengan revolusi Bumi mengelilingi Matahari .

Kecepatan putaran Bumi diukur oleh banyaknya putaran per satuan waktu. Bumi membutuhkan waktu 24 jam untuk melakukan satu putaran. Tepatnya 23 jam 56 menit 4 detik. Sekali rotasi, Bumi menempuh 3.600 bujur selama 24 jam. Artinya 15 derajat (bujur) menempuh empat menit. Dengan demikian, tempat-tempat yang berbeda 15 derajat akan berbeda waktu empat menit.

Maka itu, selain pergantian siang dan malam dan perbedaan waktu, rotasi Bumi menimbulkan beberapa fenomena ; gerak semu harian bintang dan perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi.

Sebenarnya, akibat rotasi tersebut, benda-benda di Bumi mengalami gaya sentrifugal (gaya yang mengakibatkan benda akan terlempar keluar). Namun karena putaran Bumi sangat cepat, hal itu tidak bisa dirasakan.

Efek gaya sentrifugal itu baru dapat kamu rasakan ketika menaiki mobil dengan kecepatan tinggi dan melewati tikungan. Kamu akan merasa terlempar ke samping atau seperti ke sisi luar lingkaran itu.

Dalam sehari-hari, kamu bisa mengamati rotasi dalam bentuk lain. yakni pada permainan gasing dan yoyo. Dua permainan ini ibarat memiliki orbit yakni di bagian tengahnya sebagai pusat perputarannya. Lama putaran dua permainan itu tergantung pada bobotnya. Semakin berat, maka putarannya akan sebentar dan sebaliknya. nala dipa

Rencana Foto :
- Bumi dalam orbitnya dan mengelilingi Matahari
- Gasing


Pengaruh Putaran Bumi di Porosnya

Akibatnya terdapat dalam empat fenomena.

1. Pergantian Siang dan Malam
Rotasi Bumi akan membuat permukaannya menghadap dan membelakangi Matahari secara bergantian. Bumi akan mengalami siang bila menghadap Matahari, dan akan malam bila sebaliknya. Masing-masing panjang siang dan malam rata-rata selama 12 jam.

2. Perbedaan Waktu
Bumi sebenarnya dibagi-bagi berdasarkan jaring-jaring derajat yang disebut garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis yang sejajar dengan garis tengah khatulistiwa. Sedang garis bujur adalah garis yang sejajar dengan garis tengah kutub.

Arah rotasi Bumi (dari barat ke timur) menyebabkan Matahari terbit di timur dan terbenam di barat. Orang-orang yang berada di daerah timur akan mengamati Matahari terbit dan terbenam lebih cepat daripada mereka yang berada di barat. Setiap 15 derajat bujur, suatu wilayah akan mengalami perbedaan waktu selama empat menit dengan wilayah lainnya.

Maka itu hadir istilah GMT atau Greenwich Mean Time yakni pedoman waktu yang berlaku international. GMT ada di kota London, Inggris yang ditetapkan sebagai wilayah dengan garis bujur nol.

3. Gerak Semu Harian Bintang

Bintang-bintang (termasuk Matahari) yang tampak bergerak sebenarnya tidak bergerak. Akibat rotasi Bumi (dari arah timur ke barat) yang membuat seakan bintang-bintang tersebut bergerak. Pergerakan tersebut dinamakan gerak semu harian bintang. Waktu yang diperlukan bintang untuk menempuh lintasan peredaran semu itu adalah 23 jam 56 menit atau satu hari.

4. Perbedaan Percepatan Gravitasi

Rotasi juga menyebabkan penggelembungan di wilayah khatulistiwa dan pemipihan di kedua kutub Bumi. Fenomena itu menyebabkan perbedaan percepatan gravitasi. Sebab, percepatan gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-tempat di kutub lebih besar daripada di khatulistiwa. A-2

Rencana Foto :
- Fenomena siang dan malam
- Greenwich (gambar jam Big Ben)


Telur yang Berputar-putar

Cairan di dalam telur mempertahankan gaya dorongnya.

Siapkan empat butir telur mentah, sebuah panci, dan wadah. Kemudian, ambil dua telur tadi dan rebus hingga matang. Kurang lebih selama 10 menit hingga matang. Setelah matang, diinginkan telur-telur itu. Agar lebih cepat masukkan ke kulkas sekitar lima menit.

Lalu ambillah telur tadi. Gabungkan dengan dua telur lain yang masih mentah ke dalam sebuah wadah. Mintalah temanmu untuk memutar dua telur yang mentah. Sedangkan kamu telur yang sudah matang.

Kemudian, secara bersama-sama, putarlah telur itu. biarkan dan hentikan dengan jari telunjukmu. Apa yang terjadi? Telur mentah akan tetap berputar sebentar. sedangkan telur matang langsung berhenti dan tidak berputar.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Sebab unsur di dalam telur mentah (putih dan kuning telur) masih dalam berbentuk cairan. Jadi meski kamu hentikan telurnya, cairan di dalamnya masih berputar dan memberikan gaya dorong ke luar. Percobaan ini membuktikan bahwa jenis unsur dan volume benda yang berputar memengaruhi perputaran itu sendiri. A-2


Membuat Jam Pasir

Kalau sulit, pasir bisa diganti dengan garam yang kering.

Seperti pada penjelasan pertama, rotasi memengaruhi perbedaan waktu. Maka itu, yuk, kita buat jam kuno, sebuah jam pasir agar kamu bisa mengetahui pukul berapa saat ini dan waktu yang terjadi di tempat lain.

Persiapkan bahan-bahan berikut ini ; dua stoples kaca, kertas karton, selotip, lem, pelubang, pasir kering atau bila sulit bisa diganti garam. Pertama, dengan hati-hati potonglah dua piringan dari karton. Buatlah lubang kecil di tengah setiap piringan. Potong dan buanglah bagian piringan seperti yang ditunjukkan di sini.

Kemudian gulunglah sisa karton hingga membentuk corong. Corong harus tepat masuk ke dalam stoples dan kemudian diselotip. Rekatkan tutup kedua stoples menjadi satu setelah kering mintalah tolong kepada temanmu untuk melubanginya. Cobalah dahulu ukuran lubang untuk memeriksa seberapa cepat. kalau kamu gunakan garam, maka harus selalu kering sekali agar tidak menyumbat lubang.

Rekatkan corong ke tutup stoples sehingga ujungnya yang sempit melingkari lubang pada tutup. Hati-hati jangan sampai mulut lebar corong itu penyok supaya pasir tidak menyusup lewat tepi corong.

Ukurlah banyaknya pasir yang akan kamu gunakan dan masukkan ke dalam salah satu stoples. Pasanglah stoples pada tutup
[ Read More ]

Posted by Belajar Aktual Literatif dan Integratif - - 0 komentar

  1. Pergantian siang dan malam



    Permukaan bumi yang sedang menghadap matahari mengalami siang. Sebaliknya permukaan bumi yang membelakangi matahari mengalami malam. Akibat rotasi bumi, permukaan bumi yang menghadap dan membelakangi matahari berganti secara bergantian. Ini adalah peristiwa siang dan malam. Karena periode peredaran semu harian matahari 24 jam, maka panjang siang atau malam rata-rata 12 jam. Panjang periode siang atau malam hari di khatulistiwa hampir sama sepanjang tahun, yaitu berlangsung selama 12 jam. Kadang-kadang ada perbedaan sedikit yaitu panjang siang tidak sama dengan panjang malam. Suatu waktu panjang siang lebih besar dari 12 jam, dan ini berarti panjang malam hari kurang dari 12 jam. Perbadaan ini menjadi lebih besar untuk tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa (misalnya di daerah lintang dan kutub).


     

  2. Perbedaan waktu berbagai tempat dimuka bumi



    Seluruh permukaan bumi dibagi-bagi menurut jaring-jaring derajat. Jaring-jaring derajat itu dinamakan garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis yang sejajar dengan garis tengah khatulistiwa,sedang garis bujur adalah garis yang sejajar dengan garis tengah kutub. Arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya, yakni dari barat ke timur. Itulah sebabnya matahari selalu terbit di timur terbenam di barat. Orang-orang yang berada di daerah timur akan mengamati matahari terbit dan matahari terbenam lebih cepat dari pada daerah yang berada di sebelah barat. Wilayah yang berada pada sudut 15 0 lebih ke timur akan mengamati matahari terbit lebih cepat satu jam.

    Namun, ada waktu yang berlaku secara international yang disebut waktu GMT (Greenwich Mean Time ) sebagai waktu pangkal yang berada pada garis bujur nol derajat yang melalui kota Greenwich di London. Sebagai contoh Indonesia memiliki tiga bujur standar yaitu 1050, 1200, 1350 Bujur Timur, dengan demikian waktu lokalnya berturut-turut adalah waktu Greenwich ditambah 7 jam, 8 jam, dan 9 jam. Jika letak bujur standar itu disebelah barat bujur nol, maka waktunya dikurangi, dan jika letak bujur standar itu di sebelah timur bujur nol, maka waktunya bertambah
    .


     

  3. Gerak semu harian bintang



    Bintang-bintang (termasuk matahari) yang tampak bergerak sebenarnya tidak bergerak. Akibat rotasi bumi dari arah barat ke timur, bintang-bintang tersebut tampak bergerak dari timur ke barat. Rotasi bumi tidak dapat kita saksikan, yang dapat kita saksikan adalah peredaran matahari dan benda-benda langit melintas dari timur ke barat. Oleh karena itu kita selalu menyaksikan matahari terbit disebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Pergerakan dari timur ke barat yang tampak pada matahari dan benda-benda langit ini dinamakan gerak semu harian bintang. Karena gerak semu ini dapat di amati setiap hari, maka disebut gerak semu harian.

    Waktu yang diperlukan bintang untuk menempuh lintasan peredaran semunya adalah 23 jam 56 menit atau satu hari bintang. Periode peredaran semu harian matahati dan bulan tidak 23 jam 56 menit. Satu hari matahari tepat 24 jam sedang satu hari bulan lebih lambat lagi yaitu 24 jam 50 menit, hal ini disebabkan karena kedudukan bintang sejati di langit selalu tetap. Matahari memiliki periode semu harian yang berbeda akibat revolusi, sedangkan bulan sebagai satelit bumi memiliki peredaran bulanan mengitari bumi.


     


D.
Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi

Rotasi bumi juga menyebabkan penggembungan di khatulistiwa dan pemapatan di kedua kutub bumi. Selama bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair kemudian menjadi padat, Bumi berotasi terus pada porosnya. Ini menyebabkan menggebungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi sehingga seperti keadaannya sekarang. Karena percepatan gravitasi benbanding terbalik dengan kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-tempat di kutub lebih besar daripada disekitar khatulistiwa.

Cuaca dan Iklim

Apakah yang dimaksud dengan cuaca dan iklim? Dan apa saja unsur-unsur dari cuaca itu? Untuk mengetahui jawaban dari kedua pertanyaan tersebut, mari kita bahas secara bersama-sama tentang cuaca dan iklim serta unsur-unsurnya.

Yang dimaksud dengan cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui prakiraan cuaca yang dikembangkan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Departemen Perhubungan. Untuk negara-negara yang sudah maju perubahan cuaca sudah diumumkan setiap jam dan sangat akurat (tepat).

Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (± minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Iklim dapat terbentuk karena adanya:

  1. Rotasi dan revolusi bumi sehingga terjadi pergeseran semu harian matahari dan tahunan; dan
  2. Perbedaan lintang geografi dan lingkungan fisis. Perbedaan ini menyebabkan timbulnya penyerapan panas matahari oleh bumi sehingga besar pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi. Perhatikan pada gambar berikut ini.


Gambar 3: Jenis hewan yang tahan terhadap iklim panas


Gambar 4: Jenis hewan yang tahan terhadap iklim dingin

Pada gambar 3 di atas dapat Anda lihat bahwa di daerah iklim panas seperti di gurun hanya dapat hidup jenis hewan yang tahan terhadap panas, misalnya unta. Begitu pula di daerah beriklim dingin seperti di kutub hanya jenis hewan yang tahan dingin saja yang dapat hidup, misalnya beruang kutub atau burung pinguin.

Perlu Anda ketahui pula bahwa ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi.

Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau wilayah, yaitu: suhu atau temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, dan curah hujan. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas unsur-unsur tersebut.

a.

Suhu atau Temperatur Udara
Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer. Alat untuk mengukur suhu atau temperatur udara atau derajat panas disebut Thermometer. Biasanya pengukuran suhu atau temperatur udara dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Udara timbul karena adanya radiasi panas matahari yang diterima bumi. Tingkat penerimaan panas oleh bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Sudut datang sinar matahari, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan bumi dengan arah datangnya sinar matahari. Makin kecil sudut datang sinar matahari, semakin sedikit panas yang diterima oleh bumi dibandingkan sudut yang datangnya tegak lurus.
  • Lama waktu penyinaran matahari, makin lama matahari bersinar, semakin banyak panas yang diterima bumi.
  • Keadaan muka bumi (daratan dan lautan), daratan cepat menerima panas dan cepat pula melepaskannya, sedangkan sifat lautan kebalikan dari sifat daratan.
  • Banyak sedikitnya awan, ketebalan awan mempengaruhi panas yang diterima bumi. Makin banyak atau makin tebal awan, semakin sedikit panas yang diterima bumi.

Bagaimanakah dengan persebaran suhu atau temperatur udara? Persebaran suhu atau temperatur udara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu persebaran horizontal dan vertikal. Untuk lebih jelasnya silakan Anda simak uraian dari masing-masing persebaran tersebut berikut ini.

1)

Persebaran suhu atau temperatur udara horizontal.
Suhu atau temperatur udara di permukaan bumi untuk berbagai tempat tidak sama. Untuk mempermudah membandingkannya, maka dibuat peta isotherm. Isotherm yaitu garis khayal dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai suhu atau temperatur udara rata-rata sama. Persebaran horizontal secara tidak teratur dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya, misalnya perbedaan suhu atau temperatur udara daratan dan lautan.

Ada berbagai macam isotherm, yaitu isotherm bulan Januari, isotherm bulan Juli, dan isotherm tahunan. Perhatikan gambar berikut ini.


a. Pada bulan Januari


b. Pada bulan Juli


Gambar 5:
Persebaran suhu atau temperatur udara secara horizontal

Untuk lebih jelasnya silakan Anda simak uraian dari masing-masing isotherm berikut ini.

  • Isotherm bulan Januari, yaitu tempat-tempat yang terdingin di belahan bumi utara karena pada waktu itu matahari berada di belahan bumi selatan. Contoh daerah yang terdingin antara lain Siberia dan Greenland, sedangkan daerah yang terpanas antara lain Afrika Selatan dan Argentina. Coba Anda cari daerah-daerah tersebut pada peta atau atlas.
  • Isotherm bulan Juli, yaitu daerah-daerah yang terdingin di belahan bumi selatan seperti Australia Utara, dan daerah terpanas di belahan bumi utara seperti Arab Persia.
  • Isotherm tahunan, yaitu garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama temperatur rata-ratanya dalam satu tahun. Daerah ini berada di sebelah utara dan selatan equator/khatulistiwa (22°LU/LS), yaitu dari Meksiko, Venezuela, Sahara, dan Dakan.

2)

Persebaran suhu atau temperatur udara vertikal
Semakin naik suhu atau temperatur udara akan semakin turun. Secara umum, setiap naik 100 meter, suhu atau temperatur udara turun 0,5°C. Ketentuan ini tergantung pada letak dan ketinggian suatu tempat. Adanya perairan, seperti selat dan laut sangat besar peranannya pada pengendalian suhu atau temperatur, sehingga tidak terjadi perbedaan suhu terendah dan suhu tertinggi yang sangat besar. Perhatikan gambar persebaran suhu atau temperatur udara berikut ini.

Dengan bervariasinya persebaran suhu atau temperatur udara baik secara horizontal maupun vertikal, maka dapat terjadi gejala-gejala cuaca, kabut, dan awan.



Gambar 6 : Persebaran suhu atau temperatur udara secara vertikal

b.

Tekanan Udara
Selain suhu atau temperatur udara, unsur cuaca dan iklim yang lain adalah tekanan udara. Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya berat dari lapisan udara. Besarnya tekanan udara di setiap tempat pada suatu saat berubah-ubah. Makin tinggi suatu tempat dari permukaan laut, makin rendah tekanan udaranya. Hal ini disebabkan karena makin berkurangnya udara yang menekan.
Besarnya tekanan udara diukur dengan barometer dan dinyatakan dengan milibar (mb). Barometer terdiri dari berbagai macam. Coba Anda perhatikan pada gambar di bawah ini.


Gambar 7: Macam-macam Barometer

Dari gambar di atas hanya 3 jenis barometer yang biasa digunakan, yaitu:

  1. Barometer air raksa, yang menggunakan skala milimeter air raksa (mm Hg). Barometer ini diciptakan oleh Torriceli (1643).
  2. Barometer Aneroid, yang menggunakan skala milibar (mb).
  3. Barograf, yaitu barometer yang secara otomatis mencatat sendiri tekanan udara setiap saat dalam jangka waktu tertentu dalam barogram dengan menggunakan skala milibar (mb).

Tekanan udara dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1) Tekanan udara tinggi, lebih dari 1013 mb.
2) Tekanan udara rendah, kurang dari 1013 mb.
3) Tekanan di permukaan laut, sama dengan 1013 mb.

Garis khayal dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama disebut isobar. Coba Anda perhatikan garis-garis isobar yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama pada gambar 8.


Gambar 8: Garis-garis Isobar

c.

Angin
Angin merupakan salah satu unsur cuaca dan iklim. Apa yang dimaksud dengan angin? Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah.

Ada beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui tentang angin, yaitu meliputi:

1) 

Kecepatan Angin
Kecepatan angin dapat diukur dengan suatu alat yang disebut Anemometer. Perhatikan gambar berikut ini.


Gambar 9: Alat Pengukur Kecepatan Angin

Kecepatan angin dapat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:

  1. Besar kecilnya gradien barometrik.
    Gradien Barometrik, yaitu angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara melalui dua garis isobar pada garis lurus, dihitung untuk tiap-tiap 111 km (jarak 111 km di equator 1( atau 1/360 x 40.000 km = 111 km). Menurut hukum Stevenson bahwa kecepatan angin bertiup berbanding lurus dengan gradien barometriknya. Semakin besar gradien barometriknya, semakin besar pula kecepatannya.
  2. Relief Permukaan Bumi
    Angin bertiup kencang pada daerah yang reliefnya rata dan tidak ada rintangan. Sebaliknya bila bertiup pada daerah yang reliefnya besar dan rintangannya banyak, maka angin akan berkurang kecepatannya.
  3. Ada Tidaknya Tumbuh-tumbuhan
    Banyaknya pohon-pohonan akan menghambat kecepatan angin dan sebaliknya, bila pohon-pohonannya jarang maka sedikit sekali memberi hambatan pada kecepatan angin.
  4. Tinggi dari Permukaan Tanah
    Angin yang bertiup dekat dengan permukaan bumi akan mendapatkan hambatan karena bergesekan dengan muka bumi, sedangkan angin yang bertiup jauh di atas permukaan bumi bebas dari hambatan-hambatan.

2) 

Kekuatan Angin
Kekuatan angin ditentukan oleh kecepatannya, makin cepat angin bertiup maka makin tinggi/besar kekuatannya. Pada tahun 1804 Beaufort seorang Laksamana Inggris telah membuat daftar kekuatan dan kecepatan angin yang digunakannya untuk pelayaran. Daftar tersebut kini masih tetap digunakan secara internasional.

Untuk lebih jelasnya silakan Anda perhatikan tabel 2 berikut ini.


Tabel 2: Skala Beaufort

3) 

Arah Angin
Menurut seorang ahli meteorologi bangsa Belanda yang bernama Buys Ballot mengemukakan hukumnya yang berbunyi: Udara mengalir dari daerah maksimum ke daerah minimum. Pada belahan utara bumi, udara/angin berkelok ke kanan dan di belahan selatan berkelok ke kiri.

Pembelokan arah angin terjadi karena adanya rotasi bumi dari barat ke timur dan karena bumi bulat. Dalam mempelajari cuaca, diantaranya perlu mengetahui arah angin. Arah angin dapat diketahui melalui arah baling-baling angin. Untuk lebih jelasnya silakan Anda perhatikan gambar 10 di bawah ini.


Gambar 10: Alat Penunjuk Arah Angin

4) 

Macam-macam Angin
Tahukah Anda ada berapa golongan angin? Untuk mengetahuinya, mari kita ikuti uraian berikut. Angin dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu:

  • Angin tetap, yaitu angin yang arah tiupnya tetap sepanjang tahun, seperti:
    • angin passat, yaitu angin yang bertiup terus menerus dari daerah maksimum subtropis utara dan selatan (30° - 40°) menuju ke minimum khatulistiwa.
    • angin barat, yaitu angin antipassat (angin yang berhembus di atas angin passat pada ketinggian (30 km dan arahnya berlawanan dengan angin passat).
    • angin timur, yaitu angin yang bertiup dari kedua daerah maksimum kutub menuju daerah minimum subpolar (lintang 66 1/2°C LU dan LS°.
  • Angin periodik. Angin ini dibagi menjadi:
    • Angin periodik harian meliputi angin darat dan angin laut; angin gunung dan angin lembah.
    • Angin periodik setengah tahunan, disebut juga dengan angin muson (musim).
  • Angin lokal, yaitu angin yang bertiup pada daerah tertentu dan waktu tertentu. Misalnya : angin kumbang, angin fohn, angin brubu, angin bahorok, angin gending, dan lain-lain.
  

e.

Curah Hujan
Apakah yang dimaksud dengan curah hujan? Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain Gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan.

Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1) Bentuk medan atau topografi;
2) Arah lereng medan;
3) Arah angin yang sejajar dengan garis pantai; dan
4) Jarak perjalanan angin di atas medan datar.

Hujan adalah butiran-butiran air yang dicurahkan dari atmosfer turun ke permukaan bumi. Sedangkan garis yang menghubungkan tempat-tempat di peta yang mendapat curah hujan yang sama disebut isohyet.

Berdasarkan butiran yang dicurahkan dan asal terjadinya, hujan dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu:

  • Berdasarkan butiran-butiran yang dicurahkan, hujan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
    • Hujan gerimis atau drizzle. Hujan ini mempunyai diameter butiran-butiran kurang dari 0,5 mm.
    • Hujan salju atau snow. Hujan salju terdiri dari kristal-kristal es yang temperaturnya berada di bawah titik beku.
    • Hujan batu es. Hujan ini berbentuk curahan es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku.
    • Hujan deras atau rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang temperaturnya di atas titik beku dan butirannya sebesar 7 mm.
  • Berdasarkan asal terjadinya, hujan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
    • Hujan front, yaitu terjadi karena pertemuan dua jenis udara yang berbeda temperatur, yakni udara panas/lembab dengan udara dingin sehingga berkondensasi dan turun hujan.
    • Hujan konveksi atau hujan zenith, yaitu terjadi karena arus konveksi yang menyebabkan uap air di khatulistiwa naik secara vertikal, karena pemanasan air laut terus menerus lalu mengalami kondensasi dan turun sebagai hujan.
    • Hujan orografi atau hujan gunung, yaitu terjadi dari udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan berkondensasi dan turun sebagai hujan.
    • Hujan buatan, yaitu dibuat dengan cara menggunakan garam-garaman untuk merangsang awan hingga uap air di udara den menjadi air dan turun sebagai hujan gan ketinggian 3000 kaki lebih cepat berkondensasi menjadi air dan turun sebagai hujan.

Rotasi Bumi

Minggu, 08 Nopember 2009
Karakter Bumi yang menciptakan siang dan malam.

Perputaran itu disebut rotasi atau diartikan sebagai perputaran bumi pada poros/sumbunya. Sumbu Bumi itu terbentang dari utara-selatan (garis tegak dan sedikit miring ke kanan). Garis utara-selatan Bumi tidak berhimpitan seperti pada sumbu globe (bola dunia) yang terdapat di ruang kelas kamu. Rotasi Bumi dari arah barat ke timur. Arahnya persis sama dengan revolusi Bumi mengelilingi Matahari .

Kecepatan putaran Bumi diukur oleh banyaknya putaran per satuan waktu. Bumi membutuhkan waktu 24 jam untuk melakukan satu putaran. Tepatnya 23 jam 56 menit 4 detik. Sekali rotasi, Bumi menempuh 3.600 bujur selama 24 jam. Artinya 15 derajat (bujur) menempuh empat menit. Dengan demikian, tempat-tempat yang berbeda 15 derajat akan berbeda waktu empat menit.

Maka itu, selain pergantian siang dan malam dan perbedaan waktu, rotasi Bumi menimbulkan beberapa fenomena ; gerak semu harian bintang dan perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi.

Sebenarnya, akibat rotasi tersebut, benda-benda di Bumi mengalami gaya sentrifugal (gaya yang mengakibatkan benda akan terlempar keluar). Namun karena putaran Bumi sangat cepat, hal itu tidak bisa dirasakan.

Efek gaya sentrifugal itu baru dapat kamu rasakan ketika menaiki mobil dengan kecepatan tinggi dan melewati tikungan. Kamu akan merasa terlempar ke samping atau seperti ke sisi luar lingkaran itu.

Dalam sehari-hari, kamu bisa mengamati rotasi dalam bentuk lain. yakni pada permainan gasing dan yoyo. Dua permainan ini ibarat memiliki orbit yakni di bagian tengahnya sebagai pusat perputarannya. Lama putaran dua permainan itu tergantung pada bobotnya. Semakin berat, maka putarannya akan sebentar dan sebaliknya. nala dipa

Rencana Foto :
- Bumi dalam orbitnya dan mengelilingi Matahari
- Gasing


Pengaruh Putaran Bumi di Porosnya

Akibatnya terdapat dalam empat fenomena.

1. Pergantian Siang dan Malam
Rotasi Bumi akan membuat permukaannya menghadap dan membelakangi Matahari secara bergantian. Bumi akan mengalami siang bila menghadap Matahari, dan akan malam bila sebaliknya. Masing-masing panjang siang dan malam rata-rata selama 12 jam.

2. Perbedaan Waktu
Bumi sebenarnya dibagi-bagi berdasarkan jaring-jaring derajat yang disebut garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis yang sejajar dengan garis tengah khatulistiwa. Sedang garis bujur adalah garis yang sejajar dengan garis tengah kutub.

Arah rotasi Bumi (dari barat ke timur) menyebabkan Matahari terbit di timur dan terbenam di barat. Orang-orang yang berada di daerah timur akan mengamati Matahari terbit dan terbenam lebih cepat daripada mereka yang berada di barat. Setiap 15 derajat bujur, suatu wilayah akan mengalami perbedaan waktu selama empat menit dengan wilayah lainnya.

Maka itu hadir istilah GMT atau Greenwich Mean Time yakni pedoman waktu yang berlaku international. GMT ada di kota London, Inggris yang ditetapkan sebagai wilayah dengan garis bujur nol.

3. Gerak Semu Harian Bintang

Bintang-bintang (termasuk Matahari) yang tampak bergerak sebenarnya tidak bergerak. Akibat rotasi Bumi (dari arah timur ke barat) yang membuat seakan bintang-bintang tersebut bergerak. Pergerakan tersebut dinamakan gerak semu harian bintang. Waktu yang diperlukan bintang untuk menempuh lintasan peredaran semu itu adalah 23 jam 56 menit atau satu hari.

4. Perbedaan Percepatan Gravitasi

Rotasi juga menyebabkan penggelembungan di wilayah khatulistiwa dan pemipihan di kedua kutub Bumi. Fenomena itu menyebabkan perbedaan percepatan gravitasi. Sebab, percepatan gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-tempat di kutub lebih besar daripada di khatulistiwa. A-2

Rencana Foto :
- Fenomena siang dan malam
- Greenwich (gambar jam Big Ben)


Telur yang Berputar-putar

Cairan di dalam telur mempertahankan gaya dorongnya.

Siapkan empat butir telur mentah, sebuah panci, dan wadah. Kemudian, ambil dua telur tadi dan rebus hingga matang. Kurang lebih selama 10 menit hingga matang. Setelah matang, diinginkan telur-telur itu. Agar lebih cepat masukkan ke kulkas sekitar lima menit.

Lalu ambillah telur tadi. Gabungkan dengan dua telur lain yang masih mentah ke dalam sebuah wadah. Mintalah temanmu untuk memutar dua telur yang mentah. Sedangkan kamu telur yang sudah matang.

Kemudian, secara bersama-sama, putarlah telur itu. biarkan dan hentikan dengan jari telunjukmu. Apa yang terjadi? Telur mentah akan tetap berputar sebentar. sedangkan telur matang langsung berhenti dan tidak berputar.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Sebab unsur di dalam telur mentah (putih dan kuning telur) masih dalam berbentuk cairan. Jadi meski kamu hentikan telurnya, cairan di dalamnya masih berputar dan memberikan gaya dorong ke luar. Percobaan ini membuktikan bahwa jenis unsur dan volume benda yang berputar memengaruhi perputaran itu sendiri. A-2


Membuat Jam Pasir

Kalau sulit, pasir bisa diganti dengan garam yang kering.

Seperti pada penjelasan pertama, rotasi memengaruhi perbedaan waktu. Maka itu, yuk, kita buat jam kuno, sebuah jam pasir agar kamu bisa mengetahui pukul berapa saat ini dan waktu yang terjadi di tempat lain.

Persiapkan bahan-bahan berikut ini ; dua stoples kaca, kertas karton, selotip, lem, pelubang, pasir kering atau bila sulit bisa diganti garam. Pertama, dengan hati-hati potonglah dua piringan dari karton. Buatlah lubang kecil di tengah setiap piringan. Potong dan buanglah bagian piringan seperti yang ditunjukkan di sini.

Kemudian gulunglah sisa karton hingga membentuk corong. Corong harus tepat masuk ke dalam stoples dan kemudian diselotip. Rekatkan tutup kedua stoples menjadi satu setelah kering mintalah tolong kepada temanmu untuk melubanginya. Cobalah dahulu ukuran lubang untuk memeriksa seberapa cepat. kalau kamu gunakan garam, maka harus selalu kering sekali agar tidak menyumbat lubang.

Rekatkan corong ke tutup stoples sehingga ujungnya yang sempit melingkari lubang pada tutup. Hati-hati jangan sampai mulut lebar corong itu penyok supaya pasir tidak menyusup lewat tepi corong.

Ukurlah banyaknya pasir yang akan kamu gunakan dan masukkan ke dalam salah satu stoples. Pasanglah stoples pada tutup

[ Read More ]